MENDAMBAKAN RAHMAT RAMADHAN
(AWWALUHU RAHMAH)
Oleh; UST TAUFIQ ABD RAZAK
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam,yang memberikan anugerah kehidupan bagi semua makhluknya tanpa pilih kasih. Dia lah yang menjamin rezeki yang cukup kadarnya, usia yang tak akan berkurang atau bertambah sesuai waktunya, dan jodoh yang tak akan tertukar pasangannya. Subhanallah. alhambulillah bertemu kita dalam bulan Ramadhan, moga selalu kita isi dengan kesibukan mengingati allah, tidak lupa menjalankan keutamaan di bulan yang penuh dengan keberkatan dan rahmat iaitu Menunaikan ibadah puasa,disamping memohon kecukupan rezeki yang berkat di sepanjang ramadhan.
dalam satu riwayat, sebelum Ramadhan tiba, Rasulullah SAW menyampaikan khutbahnya.
Wahai manusia! Sesungguhnya telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkat rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diterima. Bermohonlah kepada Allah dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan puasa dan membaca Kitab-Nya.
Riwayat di atas walaupun kekuatan hadistnya adalah dhaif (lemah), tetapi terlepas dari hal tersebut. Dinyatakan bahwa Ramadhan adalah bulan yang membawa rahmat dan maghfirah (ampunan).Rahmat adalah kurnia atau belas kasih atau kasih sayang (rahim). Dalam tafsir Ibnu Katsir mengenai basmallah, dijelaskan mengenai dua sifat Allah, iaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahiim. Dari 99 nama Allah, yang menjadi istimewa adalah munculnya dua nama ini dalam Ummul Qur’an dan juga awal dari Al-Quran. Dijelaskan mengenai Ar-Rahman dan Ar-Rahiim diambil dari satu kata yakni Ar-Rahmah. Tapi kedua-keduanya memiliki makna khusus yang berbeza. Ar-Rahman merupakan nama yang bersifat umum meliputi segala macam bentuk rahmat, dan nama ini dikhususkan hanya bagi Allah SWT semata. Sedangkan Ar-Rahiim merupakan kasih sayang yang diberikan Allah hanya bagi orang-orang yang beriman. Dalam suatu hadis disebutkan:
“Sesungguhnya Allah memiliki 100 (seratus) rahmat, di antaranya 1 (satu) rahmat yang dengannya setiap makhluk saling menyayangi, dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anaknya, dan ada rahmat lainnya sebanyak 99 (sembilan puluh sembilan) yang akan diberikan nanti di hari kiamat.” (HR. Muslim)
Para ulama menafsirkan ayat ini bahwa satu rahmat yang Allah turunkan, adalah Rahmat Allah berupa kurnia dan rezeki bagi seluruh makhluk yang bernyawa di dunia. bermula dari binatang, tumbuhan, dan seluruh manusia dari manusia pertama hingga akhir zaman nanti. Allah tidak memandang status makhluknya, haiwan buas atau jinak, tanaman liar atau hias , manusia mukmin atau kafir, Allah akan mencukupkan rezekinya. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
“Dan tidak ada satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat kediamannya itu dan tempat penyimpanannya . Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” (QS Hud : 6)
Betapa Maha Kasih dan Sayang Allah SWT. Tapi apakah kita hanya ingin mendapatkan 1 Rahmat Allah saja? Padahal janji-Nya, meskipun kita kafir sekalipun (na’udzubillah min dzalik) jaminan rezeki Allah sudah mencukupi seluruh makhluknya. Kemana perginya 99 Rahmat Allah lainnya? Dari hadis di atas, para ulama menyatakan bahwa 99 rahmat Allah akan diberikan ketika di akhirat khusus bagi orang-orang yang beriman.
Jadi, inginkan Rahmat Allah?
Ramadhan menyajikan begitu banyak kebaikan. Amalan sunnah diganjar dengan kebaikan amalan wajib. Amalan wajib diganjarkan berlipat kali gandanya, dan pahala puasanya dibalas dengan balasan yang hanya Allah yang mengetahuinya (unlimited). Amalan yang baik di bulan ini banyak,antaranya melalui sedekah. Bahkan Rasulullah dalam hadisnya ada menyebut:
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR. Tirmidzi).
Bulan Ramadhan memang bulan yang begitu istimewa. ramadhan mengingatkan kita khususnya bagi orang kaya, bahwa lapar adalah suatu kebiasaan bagi orang miskin. Dan inilah yang kini sedang dilakukan oleh orang kaya maupun orang miskin. Marilah bersama-sama kita mengisi Ramadhan dengan berbagai- bagai keberkatan untuk mendapatkan rahmat allah S.W.T. Insya Allah. Wallahu ‘alam.
0 comments:
Post a Comment